Warta Jatim, Surabaya – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Surabaya menilai rencana penyelenggaraan Konferensi Internasional Gay dan Lesbian menunjukkan lemahnya pemerintah melindungi akidah agama.
Ketua Pengurus Cabang NU Surabaya KH Syaiful Halim mengatakan, gay, lesbian, biseksual, dan transgender tidak diterima oleh agama mana pun. Menurut dia, pemerintah harus melarang penyelenggaraan konferensi ini.
Dia menilai konferensi ini merupakan upaya melegalkan gay dan lesbian. “Modus semacam ini pernah digunakan di negara Barat. Setelah mereka kuat, komunitas tersebut memberikan desakan kepada pemerintah agar keberadaannya dilegalkan,” kata Syaiful Halim, Rabu (24/3).
Syafil Halim mengaku menghargai perbedaan pendapat soal keberadaan gay dan lesbian. Namun, dia mengingatkan masyarakat agar menempatkan ajaran agama sebagai prioritas menjalankan kehidupan sosial. (red)
Ketua Pengurus Cabang NU Surabaya KH Syaiful Halim mengatakan, gay, lesbian, biseksual, dan transgender tidak diterima oleh agama mana pun. Menurut dia, pemerintah harus melarang penyelenggaraan konferensi ini.
Dia menilai konferensi ini merupakan upaya melegalkan gay dan lesbian. “Modus semacam ini pernah digunakan di negara Barat. Setelah mereka kuat, komunitas tersebut memberikan desakan kepada pemerintah agar keberadaannya dilegalkan,” kata Syaiful Halim, Rabu (24/3).
Syafil Halim mengaku menghargai perbedaan pendapat soal keberadaan gay dan lesbian. Namun, dia mengingatkan masyarakat agar menempatkan ajaran agama sebagai prioritas menjalankan kehidupan sosial. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar