Warta Jatim, Surabaya - Minat baca masyarakat Jawa Timur rendah. Dari 37 juta warga provinsi tersebut, hanya 1 persen yang memiliki minat baca tinggi.
Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf mengatakan, rendahnya minat baca disebabkan tingginya jumlah siswa putus sekolah dan buta huruf. Mayoritas penyandang buta huruf warga Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, dan Madura.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan bantuan Biaya Operasional Sekolah Daerah dan tunjangan guru untuk merangsang minat warga bersekolah. “Untuk daerah ‘Tapal Kuda’ dan Madura, kami berikan skala prioritas,” ujar Syaifullah Yusuf, Rabu (31/3).
Menurut Syaifullah Yusuf, disiapkan dana Rp 1 triliun untuk program pendidikan di Jawa Timur. Separo dari dana tersebut dianggarkan untuk program pemberantasan buta huruf. (red)
Wakil Gubernur Syaifullah Yusuf mengatakan, rendahnya minat baca disebabkan tingginya jumlah siswa putus sekolah dan buta huruf. Mayoritas penyandang buta huruf warga Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, dan Madura.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan bantuan Biaya Operasional Sekolah Daerah dan tunjangan guru untuk merangsang minat warga bersekolah. “Untuk daerah ‘Tapal Kuda’ dan Madura, kami berikan skala prioritas,” ujar Syaifullah Yusuf, Rabu (31/3).
Menurut Syaifullah Yusuf, disiapkan dana Rp 1 triliun untuk program pendidikan di Jawa Timur. Separo dari dana tersebut dianggarkan untuk program pemberantasan buta huruf. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar