Warta Jatim, Surabaya - Moh Hasim, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 3, Desa Sindir, Lenteng, Sumenep, Madura, ditemukan tewas, Selasa (21/4). Diduga korban dibunuh terkait hasil pemilihan legislatif Pemilu 2009, 9 April lalu.
Dihubungi lewat telepon, Kepala Kepolisian Sektor Lenteng Moh Syakrani mengaku kesulitan menyelidiki kasus ini. Sebab, sejumlah barang milik korban, seperti telepon genggam, dilaporkan hilang dalam peristiwa ini. “Kami terus melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa beberapa saksi yang ada di sekitar TKP,” kata Syakrani.
Menurut Syakrani, polisi mengembangkan penyelidikan dan masih mencari motif pembunuhan. Dugaan sementara, Moh Hasim dibunuh oleh seorang anggota tim sukses partai politik yang tidak puas atas hasil pemilu legislatif.
Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Timur Arief Budiman mengatakan, menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Dia menilai kasus pembunuhan Moh Hasim murni pelanggaran hukum. Arief mengaku belum dapat menyimpulkan motif pembunuhan itu. Dia meminta seluruh KPPS di Jatim lebih waspada dalam menjalankan tugas, agar tidak terjadi kasus serupa.
Kasus kekerasan terkait pemilihan suara di Madura tidak sekali ini. Pada Pemilihan Gubernur Jatim putaran III lalu, seorang petugas KPPS di Kabupaten Bangkalan diserang sekelompok orang tidak dikenal. (red)
Dihubungi lewat telepon, Kepala Kepolisian Sektor Lenteng Moh Syakrani mengaku kesulitan menyelidiki kasus ini. Sebab, sejumlah barang milik korban, seperti telepon genggam, dilaporkan hilang dalam peristiwa ini. “Kami terus melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa beberapa saksi yang ada di sekitar TKP,” kata Syakrani.
Menurut Syakrani, polisi mengembangkan penyelidikan dan masih mencari motif pembunuhan. Dugaan sementara, Moh Hasim dibunuh oleh seorang anggota tim sukses partai politik yang tidak puas atas hasil pemilu legislatif.
Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah Jawa Timur Arief Budiman mengatakan, menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Dia menilai kasus pembunuhan Moh Hasim murni pelanggaran hukum. Arief mengaku belum dapat menyimpulkan motif pembunuhan itu. Dia meminta seluruh KPPS di Jatim lebih waspada dalam menjalankan tugas, agar tidak terjadi kasus serupa.
Kasus kekerasan terkait pemilihan suara di Madura tidak sekali ini. Pada Pemilihan Gubernur Jatim putaran III lalu, seorang petugas KPPS di Kabupaten Bangkalan diserang sekelompok orang tidak dikenal. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar