Warta Jatim, Surabaya - Komunitas Autisme Putra Kembara Surabaya memprotes penayangan iklan operator seluler di beberapa surat kabar nasional, 26 April lalu. Iklan tersebut dinilai menyakiti perasaan keluarga anak autis.
Koordinator Komunitas Autisme Putra Kembara Surabaya, Leny Marijani, mengatakan isi tayangan iklan yang menyebutkan “sejak memakai Blackberry, Marcel jadi suka autis” menyakiti perasaan keluarga anak-anak penderita autis.
Menurut Leny, akibat penayangan iklan tersebut, banyak orang tua anak autis menjadi resah. Dia menyayangkan sikap operator seluler dan biro iklan yang tidak memperhatikan aspek-aspek keluarga anak autis.
Apalagi penggunaan istilah autis dalam iklan tersebut tidak tepat. “Banyak orang tua yang anaknya menderita autis protes keras atas iklan tersebut. Mereka tidak terima atas iklan tersebut, karena tidak menghormati keberadaan komunitas penderita autis,” kata Leny, Selasa (28/4).
Komunitas Autisme Putra Kembara akan mengirimkan surat protes ke Komisi Penyiaran Indonesia dan meminta meninjau penayangan iklan tersebut. “Saya melihat selama ini ada iklan-iklan yang terkesan ngawur. Ada kecenderungan hanya mementingkan bagaimana produk mereka cepat laku,” ujar Leny.
Leny menilai, salah persepsi tentang autisme juga kerap terjadi pada penulisan artikel di sejumlah surat kabar. Autis tidak ditempatkan sebagai masalah kesehatan, namun diartikan sebagai kecenderungan masyarakat yang bersikap cuek pada lingkungan sekitar.
Autisme, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah gangguan perkembangan anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu. (red)
Koordinator Komunitas Autisme Putra Kembara Surabaya, Leny Marijani, mengatakan isi tayangan iklan yang menyebutkan “sejak memakai Blackberry, Marcel jadi suka autis” menyakiti perasaan keluarga anak-anak penderita autis.
Menurut Leny, akibat penayangan iklan tersebut, banyak orang tua anak autis menjadi resah. Dia menyayangkan sikap operator seluler dan biro iklan yang tidak memperhatikan aspek-aspek keluarga anak autis.
Apalagi penggunaan istilah autis dalam iklan tersebut tidak tepat. “Banyak orang tua yang anaknya menderita autis protes keras atas iklan tersebut. Mereka tidak terima atas iklan tersebut, karena tidak menghormati keberadaan komunitas penderita autis,” kata Leny, Selasa (28/4).
Komunitas Autisme Putra Kembara akan mengirimkan surat protes ke Komisi Penyiaran Indonesia dan meminta meninjau penayangan iklan tersebut. “Saya melihat selama ini ada iklan-iklan yang terkesan ngawur. Ada kecenderungan hanya mementingkan bagaimana produk mereka cepat laku,” ujar Leny.
Leny menilai, salah persepsi tentang autisme juga kerap terjadi pada penulisan artikel di sejumlah surat kabar. Autis tidak ditempatkan sebagai masalah kesehatan, namun diartikan sebagai kecenderungan masyarakat yang bersikap cuek pada lingkungan sekitar.
Autisme, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah gangguan perkembangan anak yang berakibat tidak dapat berkomunikasi dan tidak dapat mengekspresikan perasaan dan keinginannya sehingga perilaku hubungan dengan orang lain terganggu. (red)
untuk membantu masyarakat indonesia yg memiliki autisme kini bisa dikurangi bahkan disembuhkan dengan menggunakan kkliforce.
BalasHapussudah terbukti dan sudah banyak yg menggunakannya
info sms/call :
johan
085759298941
022-75474066