Warta Jatim, Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo kesulitan mengalirkan lumpur Lapindo ke Sungai Porong. Endapan lumpur di kolam penampung mulai mengeras menjelang musim kemarau.
Wakil Humas BPLS, Ahmad Khusairi, mengatakan agar lumpur tetap dapat dialirkan ke Sungai Porong, harus digelontorkan air ke kolam penampungan.
”Setelah lumpur mencair, kami akan mengalirkannya ke Sungai Porong. Adanya endapan otomatis mengurangi volume lumpur yang dibuang ke sungai,” kata Khusairi, Senin (28/6).
Menurut Khusairi, BPLS akan menyedot air dari Sungai Porong untuk menyiram lumpur yang mengeras di bak penampungan di wilayah Desa Renokenongo. Sedangkan untuk menyiram lumpur di bak penampungan di wilayah Desa Siring , akan disedotkan air dari saluran air di Jalan Raya Porong.
Mendekati musim kemarau, jumlah maksimal lumpur yang dialirkan ke Sungai Porong hanya 75 ribu m2 hingga 100 ribu m2. (red)
Wakil Humas BPLS, Ahmad Khusairi, mengatakan agar lumpur tetap dapat dialirkan ke Sungai Porong, harus digelontorkan air ke kolam penampungan.
”Setelah lumpur mencair, kami akan mengalirkannya ke Sungai Porong. Adanya endapan otomatis mengurangi volume lumpur yang dibuang ke sungai,” kata Khusairi, Senin (28/6).
Menurut Khusairi, BPLS akan menyedot air dari Sungai Porong untuk menyiram lumpur yang mengeras di bak penampungan di wilayah Desa Renokenongo. Sedangkan untuk menyiram lumpur di bak penampungan di wilayah Desa Siring , akan disedotkan air dari saluran air di Jalan Raya Porong.
Mendekati musim kemarau, jumlah maksimal lumpur yang dialirkan ke Sungai Porong hanya 75 ribu m2 hingga 100 ribu m2. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar