Warta Jatim, Surabaya – 35% buruh migran Indonesia di Hongkong hidup dalam cinta sejenis. Mereka telah menyumbang untuk pendapatan negara sebesar US$ 6.616 milyar per tahun.
Kehidupan nyata yang dijalani buruh migran Indonesia di Hongkong tertuang jelas dalam pameran foto bertema Fiksi Non Fiksi yang digelar oleh Galeri Foto Jurnalistik di Surabaya, tanggal 3-6 Juni 2010.
Kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara Oscar Motuloh mengatakan, tema buruh migran memang menarik untuk dikupas dan disajikan. Apalagi dalam kenyataan, sekitar 35 % dari 131.300 buruh migran Indonesia di Hongkong hidup dalam cinta sejenis. Sebagian dari mereka masih berusia produktif, yakni 21 – 40 tahun.
Oscar juga menyoroti ketiadaan upaya dari pemerintah untuk mendampingi buruh migrant, terutama dalam permasalahan hukum yang menimpa mereka. Padahal berdasarkan catatan BNP2TKI, jumlah buruh migran terus meningkat dari tahun ke tahun.
“ Dari data BNP2TKI, di tahun 2009, jumlah buruh migrant di Hongkong mencapai 130 ribu jiwa. Per Februari 2010, jumlahnya meningkat menjadi 131.300 jiwa,” ujar Oscar, Sabtu (5/6).
Oscar menegaskan, buruh migrant telah menyumbang U$ 6,616 milyar per tahun. Karenanya, pemerintah harus memberikan penanganan dan perhatian serius terhadap kepentingan buruh migran.(red)
Kehidupan nyata yang dijalani buruh migran Indonesia di Hongkong tertuang jelas dalam pameran foto bertema Fiksi Non Fiksi yang digelar oleh Galeri Foto Jurnalistik di Surabaya, tanggal 3-6 Juni 2010.
Kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara Oscar Motuloh mengatakan, tema buruh migran memang menarik untuk dikupas dan disajikan. Apalagi dalam kenyataan, sekitar 35 % dari 131.300 buruh migran Indonesia di Hongkong hidup dalam cinta sejenis. Sebagian dari mereka masih berusia produktif, yakni 21 – 40 tahun.
Oscar juga menyoroti ketiadaan upaya dari pemerintah untuk mendampingi buruh migrant, terutama dalam permasalahan hukum yang menimpa mereka. Padahal berdasarkan catatan BNP2TKI, jumlah buruh migran terus meningkat dari tahun ke tahun.
“ Dari data BNP2TKI, di tahun 2009, jumlah buruh migrant di Hongkong mencapai 130 ribu jiwa. Per Februari 2010, jumlahnya meningkat menjadi 131.300 jiwa,” ujar Oscar, Sabtu (5/6).
Oscar menegaskan, buruh migrant telah menyumbang U$ 6,616 milyar per tahun. Karenanya, pemerintah harus memberikan penanganan dan perhatian serius terhadap kepentingan buruh migran.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar