Warta Jatim, Surabaya – Peserta unjuk rasa pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Surabaya, diduga bayaran. Sejumlah peserta unjuk rasa mengaku mendapat “uang bensin” Rp 50.000 per orang.
Dalam rapat kelompok Laskar Cinta SBY di rumah makan Nur Pasific, Surabaya, Rabu (27/1), salah seorang calon peserta unjuk rasa menagih pembayaran “uang bensin” tersebut. Sempat terjadi debat antara calon peserta unjuk rasa itu, dengan pengurus Laskar Cinta SBY.
Ketua Dewan Pembina Laskar Cinta SBY, Elisabeth Santi, membantah pihaknya membayar para peserta unjuk rasa. Menurut dia, unjuk rasa mendukung SBY–Boediono pada 100 hari pemerintahan, 28 Januari, adalah murni gerakan masyarakat. “Tidak benar ada demo bayaran di kelompok kami. Semuanya melakukan dengan ikhlas,” kata Elisabeth.
Sekitar 450 orang diperkirakan ikut dalam unjuk rasa mendukung pemerintahan SBY-Boediono, yang dipusatkan di depan kantor DPRD Jawa Timur. Mereka juga berencana melanjutkan aksi ke kantor Gubernur Jatim untuk membacakan pernyataan sikap. (red)
Dalam rapat kelompok Laskar Cinta SBY di rumah makan Nur Pasific, Surabaya, Rabu (27/1), salah seorang calon peserta unjuk rasa menagih pembayaran “uang bensin” tersebut. Sempat terjadi debat antara calon peserta unjuk rasa itu, dengan pengurus Laskar Cinta SBY.
Ketua Dewan Pembina Laskar Cinta SBY, Elisabeth Santi, membantah pihaknya membayar para peserta unjuk rasa. Menurut dia, unjuk rasa mendukung SBY–Boediono pada 100 hari pemerintahan, 28 Januari, adalah murni gerakan masyarakat. “Tidak benar ada demo bayaran di kelompok kami. Semuanya melakukan dengan ikhlas,” kata Elisabeth.
Sekitar 450 orang diperkirakan ikut dalam unjuk rasa mendukung pemerintahan SBY-Boediono, yang dipusatkan di depan kantor DPRD Jawa Timur. Mereka juga berencana melanjutkan aksi ke kantor Gubernur Jatim untuk membacakan pernyataan sikap. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar