Warta Jatim, Surabaya - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menolak pemberian gelar Bapak Pluralisme kepada almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Menurut mereka, makna pluralisme rancu dan berbahaya bagi masyarakat awam.
Ketua MUI Jatim Abdushomad Buchori mengatakan, sikap Gus Dur yang memperjuangkan pluralisme selama ini menimbulkan kontroversi di kalangan umat Islam. Banyak umat Islam menilai Gus Dur mencampuradukkan ajaran agama.
Menurut Abdushomad, sikap Gus Dur mendorong banyak kiai atau ulama diundang untuk berbicara di gereja atau tempat ibadah agama lain. Fenomena itu meresahkan umat dan berpotensi memicu konflik agama di Jawa Timur.
“Di kalangan kiai masih terjadi perdebatan soal makna ini (pluralisme). Apalagi di kalangan umat. Karena itu, kami meminta agar tidak memberikan gelar Bapak Pluralisme kepada Gus Dur,” ujar Abdushomad, Rabu (13/1).
Meski menolak pemberian gelar Bapak Pluralisme, MUI Jatim mendukung pemberian gelar pahlawan nasional untuk Gus Dur. Sebab, sepak terjang Gus Dur dalam memperjuangkan sikap multikultur dan persatuan sangat besar. “Tidak ada alasan untuk menolak Gus Dur sebagai pahlawan nasional,” kata Abdushomad.(red)
Ketua MUI Jatim Abdushomad Buchori mengatakan, sikap Gus Dur yang memperjuangkan pluralisme selama ini menimbulkan kontroversi di kalangan umat Islam. Banyak umat Islam menilai Gus Dur mencampuradukkan ajaran agama.
Menurut Abdushomad, sikap Gus Dur mendorong banyak kiai atau ulama diundang untuk berbicara di gereja atau tempat ibadah agama lain. Fenomena itu meresahkan umat dan berpotensi memicu konflik agama di Jawa Timur.
“Di kalangan kiai masih terjadi perdebatan soal makna ini (pluralisme). Apalagi di kalangan umat. Karena itu, kami meminta agar tidak memberikan gelar Bapak Pluralisme kepada Gus Dur,” ujar Abdushomad, Rabu (13/1).
Meski menolak pemberian gelar Bapak Pluralisme, MUI Jatim mendukung pemberian gelar pahlawan nasional untuk Gus Dur. Sebab, sepak terjang Gus Dur dalam memperjuangkan sikap multikultur dan persatuan sangat besar. “Tidak ada alasan untuk menolak Gus Dur sebagai pahlawan nasional,” kata Abdushomad.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar