Warta Jatim, Jombang - Prosesi pemakaman jenazah KH Abdurrahman Wahid di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Diwek, Jombang, Kamis (31/12) siang, berlangsung dramatis. Para pentakziah serta santri menangis histeris saat jenazah diturunkan dari mobil. Bahkan banyak yang pingsan.
Massa yang ingin melihat lebih dekat prosesi pemakaman Gus Dur berdesakan dan tidak mengindahkan imbauan Pasukan Pengamanan Presiden dan panitia pemakaman dari Ponpes Tebu Ireng.
Pemakaman yang dijadwalkan berlangsung pukul 11.00 molor hingga pukul 13.00. Hal itu dikarenakan ratusan ribu pentakziah ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Dur.
Sebelum dimakamkan, jenazah Gus Dur disalatkan di Masjid Ulul Albab, sekitar 100 meter dari Ponpes Tebu Ireng. Pentakziah yang tidak kebagian ikut salat jenazah memekikkan takbir dan salawat.
Pemakaman jasad Gus Dur dipimpin Presiden Yudhoyono sebagai inspektur upacara. Yudhoyono mengatakan, Gus Dur adalah guru bangsa yang hingga kini tidak bisa ditemukan penggantinya. Karena itu, ia mengajak masyarakat meneruskan cita-cita dan perjuangan Gus Dur dalam menjaga perdamaian dan kerukunan umat beragama.
Banyak pejabat dan tokoh nasional hadir, antara lain Wapres Budiono beserta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Ketua Muhammadiyah Dien Syamsudin. Dari perwakilan lintas agama hadir Uskup Agung Kardinal Julius Atmaja dari unsur Katholik, juga pendeta dari Kristen, biksu dari Buddha dan aliran Tao. Hadir pula perwakilan pemerintah Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat.(red)
Massa yang ingin melihat lebih dekat prosesi pemakaman Gus Dur berdesakan dan tidak mengindahkan imbauan Pasukan Pengamanan Presiden dan panitia pemakaman dari Ponpes Tebu Ireng.
Pemakaman yang dijadwalkan berlangsung pukul 11.00 molor hingga pukul 13.00. Hal itu dikarenakan ratusan ribu pentakziah ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Dur.
Sebelum dimakamkan, jenazah Gus Dur disalatkan di Masjid Ulul Albab, sekitar 100 meter dari Ponpes Tebu Ireng. Pentakziah yang tidak kebagian ikut salat jenazah memekikkan takbir dan salawat.
Pemakaman jasad Gus Dur dipimpin Presiden Yudhoyono sebagai inspektur upacara. Yudhoyono mengatakan, Gus Dur adalah guru bangsa yang hingga kini tidak bisa ditemukan penggantinya. Karena itu, ia mengajak masyarakat meneruskan cita-cita dan perjuangan Gus Dur dalam menjaga perdamaian dan kerukunan umat beragama.
Banyak pejabat dan tokoh nasional hadir, antara lain Wapres Budiono beserta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Ketua Muhammadiyah Dien Syamsudin. Dari perwakilan lintas agama hadir Uskup Agung Kardinal Julius Atmaja dari unsur Katholik, juga pendeta dari Kristen, biksu dari Buddha dan aliran Tao. Hadir pula perwakilan pemerintah Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar