Hari mengaku kecewa karena para caleg dan capres tidak datang dalam acara tersebut. Menurut dia, para caleg dan capres tidak memiliki komitmen untuk menyelesaikan persoalan lumpur Lapindo.
Ada sejumlah nama yang diundang, namun tidak hadir. Mereka yang diundang antara lain L Soepomo dan Guruh Soekarno Putra (caleg DPR dari PDI Perjuangan), Priyo Budi Santoso (caleg DPR dari Partai Golkar), Ratih Sanggarwati (caleg dari PPP). Sedangkan capres yang diundang di antaranya Laksamana Sukardi, Prabowo Subiakto, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Terus terang kami kecewa karena mereka tidak datang. Ini sebagai bukti mereka memang tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan persoalan lumpur Lapindo," kata Hari.
Ketidakhadiran para caleg dan capres juga dikecam ribuan warga korban lumpur Lapindo yang mengikuti dialog tersebut. Slamet, warga Perumahan Tanggul Angin Sejahtera, menyayangkan sikap para caleg dan capres. Dia mengajak warga korban lumpur untuk tidak memilih mereka dalam pemilu legislatif dan pemilihan presiden 2009.
Slamet mengaku akan berkoordinasi dengan korban lumpur lainnya untuk menjadi "golongan putih". "Kami sudah buktikan ini di pemilihan gubernur lalu. Warga memilih tidak mencoblos, karena tidak ada komitmen dari para calon gubernur waktu itu. Sekarang kami juga siap tidak memilih dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden," katanya.
Dalam dialog tersebut warga diberi kesempatan mengeluarkan pendapat. Mereka meminta anggota DPRD Sidoarjo hingga DPR mendesak PT Minarak Lapindo Jaya merelisasikan pembayaran ganti rugi sesuai Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007.
Sekitar 800 polisi dari Polres Sidoarjo mengamankan dialog tersebut. Mereka berjaga di Pasar Baru Porong hingga di kompleks GOR Sidoarjo. (red)
MAKSUD TERSELUBUNG CALON LEGISLATIF
BalasHapusPesta demokrasi 2009, pestanya calon legislatif merebut simpati rakyat. Calon legislatif berlomba merebut garis terdepan berjanji memperbaharui kehidupan.
Namun, tatkala pesta itu usai dan mereka terpilih, anggota dewan mulai menampakkan kekakuannya. Tujuan utama mendapatkan kekayaan sebesar-besarnya melekat benar dalam saraf ingatan anggota dewan.
"Tiada hari tanpa korupsi " slogan wajib bagi mereka. Hidup tanpa korupsi bagaikan sayur tanpa garam atau dengan kata lain hidup tiada mengenal korupsi sama dengan mati di dalam hidup, itulah prinsip mereka. Mumpung jadi anggota dewan.
Akhirnya kita hanya bisa diam!! diam!! diam!!
Membawa segala penyesalan menuju alam baka.