Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Selasa, 06 Januari 2009

Pertamina Salahkan Pergantian Sistem

Warta Jatim, Surabaya - Kelangkaan bahan bakar minyak di Jawa Timur semakin parah. Selasa ini hampir sebagian besar kabupaten dan kota mengalami kelangkaan BBM. Bahkan di beberapa wilayah seperti Kabupaten Gresik dan Lamongan harga BBM premium melonjak menjadi Rp 8.000 dari harga resmi Rp 5.000 per liter.


Beberapa pengelola SPBU di Surabaya mengaku kelangkaan BBm karena pasokan dari PT Pertamina terlambat. Hariyono, salah satu pengelola SPBU, bahkan menyalahkan PT Pertamina yang terkesan tidak transparan dalam menaikkan ataupun menurunkan harga BBM. Ia mencontohkan, saat pemerintah menurunkan harga premium pada Desember 2008, pihaknya rugi Rp 52 Juta. "Pemerintah memang berjanji memberikan subsidi kepada SPBU, namun hingga kini belum ada kejelasan tentang hal itu," ujar Hariyono, Selasa (6/1).

Meski kelangkaan terjadi di beberapa daerah, PT Pertamina bersikukuh menyatakan stok BBM cukup. Pjs Asisten Manajer External Relation PT Pertamina Retail Region V Surabaya Eviyanti Rofraida mengatakan saat ini distribusi BBM berjalan normal. Menurut dia, kelangkaan BBM di beberapa kabupaten/kota karena adanya pergantian sistem teknologi informasi dalam kaitan tata cara baru pemesanan BBM mulai 2 Januari lalu. "Melalui teknologi informasi ini stok BBM di Jatim aman dalam 20 hari ke depan," ujarnya.

Berkaitan pergantian sistem itu Evi mengakui sempat terjadi masalah (host to host) dengan perbankan dan tutupnya bank pada 1 dan 2 Januari 2009. Namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh, karena Depot Instalasi Surabaya Grup telah menyalurkan 7.626 kiloliter premium dan 2.923 kiloliter biosolar.

Pengamat Perminyakan Hendro Susilo menyayangkan sikap Pertamina yang terkesan lepas tanggung jawab. Menurut dia, seharusnya Pertamina tidak mencari alasan tertentu terkait kelangkaan BBM. Dia juga menyoroti banyaknya pemilik SPBU yang nakal. "Saya menemukan beberapa kasus di Surabaya dan Gresik, pemilik SPBU dengan sengaja menimbun premium, karena takut merugi," tandas Hendro.

Hendro berharap pemerintah konsisten atas janji memberikan subsidi kepada pemilik SPBU terkait turunnya harga BBM. Dia yakin dengan subsidi itu pemilik SPBU tidak akan berbuat nakal dengan menimbun BBM atau mencurangi konsumen. (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar