Mau UANG???... Buruan GRATIS Registrasi KLIK DISINI

Kamis, 08 Januari 2009

Rumah Sakit di Surabaya Dipenuhi Pasien Diare

Warta Jatim, Surabaya - Sudah seminggu ini Surabaya diserang wabah diare (gastro enteritis). Sejumlah rumah sakit dan puskesmas mengalami lonjakan jumlah pasien diare. Tercatat 476 pasien diare dirawat di beberapa rumah sakit.

Berdasarkan pemantauan di 4 rumah sakit dan 1 puskesmas terdapat 476 pasien diare. RS Al Irsyad mencatat 214 pasien diare, RSUD dr Soetomo 106 pasien, RS Soewandhi 38 pasien, RS Haji 92 pasien, dan Puskesmas Wonokusumo merawat 26 pasien diare.

Sebanyak 60% pasien diare itu adalah anak-anak. Di RSUD dr Soetomo sekitar 45 pasien diare adalah anak-anak. Bahkan di RS Soewandi seluruh pasien diare adalah anak-anak. Hampir semua pasien yang dirawat berada dalam kondisi diare stadium awal dan paling parah stadium menengah yang membutuhkan bantuan infus pengganti cairan tubuh.

Banyaknya pasien diare membuat sejumlah rumah sakit dan puskesmas kelabakan. Sebab, kapasitas ruangan tidak sebanding jumlah pasien. Di RSUD dr Soetomo pasien yang dirawat di ruang kelas III mencapai 71 anak. Padahal hanya bisa menampung 43 pasien.

Agus Harianto, dokter spesialis anak RSU dr Soetomo, mengatakan tingginya angka anak-anak pasien diare disebabkan berbagi faktor. Di antaranya tingginya frekuensi hujan di Surabaya serta kurangnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan.

Kondisi fisik anak-anak belum sempurna menyebabkan mereka lebih rentan terhadap virus diare. " Untungnya, dalam pantauan kami, masih belum ada pasien diare yang berada dalam kondisi kritis ataupun meninggal," kata Agus, Kamis (8/1). Menurut dia, selain diare, saat ini penyakit yang banyak menyerang anak-anak adalah demam berdarah, infeksi saluran pernafasan atas, dan muntaber.

Kepala Bidang Rekam Medik RSU dr Soewandhie, Indriyati, mengatakan, bulan Januari adalah puncak jumlah anak-anak pasien diare. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, puncak diare juga terjadi Januari, yakni 246 pasien anak, dari total pasien diare anak-anak sepanjang tahun 2008 yang tercatat 1.731 orang. "Kami mengimbau masyarakat untuk sadar akan kebersihan lingkungan. Masyarakat harus bisa belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya mengenai tingginya angka diare." (red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar