Warta Jatim, Surabaya – Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur menolak rencana fatwa golput dalam pemilu haram. Pilihan politik harus dipisahkan dari kewajiban agama.
Imam Syuhada, Sekretaris Lembaga Bathsul Masail NU Jatim, mengatakan, golongan putih (golput) adalah pilihan politik. Penggunaan hak pilih dalam pemilu bukan hal yang wajib dilakukan umat muslim secara perseorangan (fardu ain).
Menurut Imam Syuhada, keputusan memperbolehkan golput dalam Pemilu 2009 diambil dalam sidang Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur di Gresik, pekan lalu. Namun keputusan itu bukan berarti merekomendasikan masyarakat untuk tidak memilih dalam pemilu mendatang.
“Kami tidak memberikan rekomendasi semacam itu. Kalau saya, lebih baik memilih pemimpin sejelek apa pun, daripada tidak memiliki pilihan. Namun, jika ada seseorang yang golput, itu adalah pilihan baginya,” kata Imam Syuhada, Kamis (22/1).
Imam menilai tingginya jumlah golput dalam beberapa pemilihan kepala daerah adalah bukti masyarakat jenuh pada kondisi politik saat ini. Selain itu, masyarakat tidak lagi percaya pada slogan dan janji-janji yang disampaikan calon pemimpin ketika kampanye. “Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat. Mereka akan sadar bahwa pemimpin yang dipilih tidak bisa dipercaya,” katanya. (red)
Imam Syuhada, Sekretaris Lembaga Bathsul Masail NU Jatim, mengatakan, golongan putih (golput) adalah pilihan politik. Penggunaan hak pilih dalam pemilu bukan hal yang wajib dilakukan umat muslim secara perseorangan (fardu ain).
Menurut Imam Syuhada, keputusan memperbolehkan golput dalam Pemilu 2009 diambil dalam sidang Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur di Gresik, pekan lalu. Namun keputusan itu bukan berarti merekomendasikan masyarakat untuk tidak memilih dalam pemilu mendatang.
“Kami tidak memberikan rekomendasi semacam itu. Kalau saya, lebih baik memilih pemimpin sejelek apa pun, daripada tidak memiliki pilihan. Namun, jika ada seseorang yang golput, itu adalah pilihan baginya,” kata Imam Syuhada, Kamis (22/1).
Imam menilai tingginya jumlah golput dalam beberapa pemilihan kepala daerah adalah bukti masyarakat jenuh pada kondisi politik saat ini. Selain itu, masyarakat tidak lagi percaya pada slogan dan janji-janji yang disampaikan calon pemimpin ketika kampanye. “Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat. Mereka akan sadar bahwa pemimpin yang dipilih tidak bisa dipercaya,” katanya. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar