Warta Jatim, Surabaya - Angka golput kembali mendominasi dalam rekapitulasi suara pemilukada ulang Surabaya, Kamis (5/8). Hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU Surabaya, menyebutkan angka golput mencapai 56,5 persen. Angka ini meningkat 3 persen dibanding pada saat pemilukada 2 Juni 2010 lalu, yang mencapai 53,6 persen.
Kecamatan Sukolilo, Surabaya menempati peringkat pertama, dengan tingkat ketidakhadiran pemilih yang mencapai 68,4 persen. Sedangkan, Kecamatan Pakal, memiliki tingkat partisipasi yang tinggi, yakni 56,47 persen.
Meski angka golput tergolong tinggi, namun KPU Surabaya enggan disalahkan. Ketua KPU Surabaya Eko Sasmito mengatakan, pihaknya sudah berusaha dan bekerja semaksimal mungkin, dalam berbagai tahapan dan sosialisasi pemilukada ulang.
Eko menambahkan, KPU tidak bisa memaksa masyarakat untuk wajib hadir di TPS. “ Kami sudah menyerahkan undangan untuk memilih. Kalau masyarakat memilih untuk tidak memilih, itu adalah hak politik mereka,” ujar Eko.
Dari hasil akhir rekapitulasi suara pemilukada ulang Surabaya, yang berakhir Kamis (5/8) malam. Pasangan Tri Rismaharini – Bambang Dwi Hartono berhasil unggul dengan Raihan 367.472 (40,90 persen) suara. Jauh meninggalkan pasangan Arif Affandi – Adies Kadir dengan 327.834 (36.49 persen). Disusul oleh pasangan Fandi Utomo – Yulius Bustami, 128.646 (12,9 persen) suara, Sutadi – Maslan 61.178 (6,7 persen) suara dan Fitrajaya – Naen Suryono dengan 52,922 (5,71 persen) suara.
Dengan hasil ini, dipastikan pasangan Tri Rismaharini – Bambang Dwi Hartono yang diusung PDI Perjuangan, akan ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai pemenang. Selanjutnya, mereka akan menjadi walikota dan wakil walikota Surabaya periode 2010 – 2015. (red)
Kecamatan Sukolilo, Surabaya menempati peringkat pertama, dengan tingkat ketidakhadiran pemilih yang mencapai 68,4 persen. Sedangkan, Kecamatan Pakal, memiliki tingkat partisipasi yang tinggi, yakni 56,47 persen.
Meski angka golput tergolong tinggi, namun KPU Surabaya enggan disalahkan. Ketua KPU Surabaya Eko Sasmito mengatakan, pihaknya sudah berusaha dan bekerja semaksimal mungkin, dalam berbagai tahapan dan sosialisasi pemilukada ulang.
Eko menambahkan, KPU tidak bisa memaksa masyarakat untuk wajib hadir di TPS. “ Kami sudah menyerahkan undangan untuk memilih. Kalau masyarakat memilih untuk tidak memilih, itu adalah hak politik mereka,” ujar Eko.
Dari hasil akhir rekapitulasi suara pemilukada ulang Surabaya, yang berakhir Kamis (5/8) malam. Pasangan Tri Rismaharini – Bambang Dwi Hartono berhasil unggul dengan Raihan 367.472 (40,90 persen) suara. Jauh meninggalkan pasangan Arif Affandi – Adies Kadir dengan 327.834 (36.49 persen). Disusul oleh pasangan Fandi Utomo – Yulius Bustami, 128.646 (12,9 persen) suara, Sutadi – Maslan 61.178 (6,7 persen) suara dan Fitrajaya – Naen Suryono dengan 52,922 (5,71 persen) suara.
Dengan hasil ini, dipastikan pasangan Tri Rismaharini – Bambang Dwi Hartono yang diusung PDI Perjuangan, akan ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai pemenang. Selanjutnya, mereka akan menjadi walikota dan wakil walikota Surabaya periode 2010 – 2015. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar