Warta Jatim, Surabaya – Diperlukan kebijakan dan ketegasan pemerintah untuk menghadapi perubahan iklim. Hal itu disampaikan Kepala Departemen Teknik Sipil Universitas Tohoku, Hitoshi Tanaka dalam Japan-Indonesia Workshop on Estuary and Climate Change di Surabaya, Senin (9/8).
Menurut Tanaka, pemerintah seharusnya memperbaiki infrastuktur dan sarana penunjang lainnya. Seperti mengubah pola tanam dengan menggunakan pupuk organik dan membatasi emisi industri serta kendaraan bermotor. ”Pemerintah Jepang membuat kebijakan yang ekstrem. Memproduksi kendaraan listrik dan tenaga surya.”
Tanaka mengatakan, tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat. Pemerintah harus mengajak masyarakat turut serta mengatasi perubahan iklim.
Di Jepang, Okinawa tercatat sebagai pulau yang mengalami abrasi pantai terbesar, mengalahkan Tokyo dan Okayama. Selama lima tahun terakhir daratan Okinawa berkurang drastis akibat naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim. (red)
Menurut Tanaka, pemerintah seharusnya memperbaiki infrastuktur dan sarana penunjang lainnya. Seperti mengubah pola tanam dengan menggunakan pupuk organik dan membatasi emisi industri serta kendaraan bermotor. ”Pemerintah Jepang membuat kebijakan yang ekstrem. Memproduksi kendaraan listrik dan tenaga surya.”
Tanaka mengatakan, tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat. Pemerintah harus mengajak masyarakat turut serta mengatasi perubahan iklim.
Di Jepang, Okinawa tercatat sebagai pulau yang mengalami abrasi pantai terbesar, mengalahkan Tokyo dan Okayama. Selama lima tahun terakhir daratan Okinawa berkurang drastis akibat naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar