Warta Jatim, Sidoarjo - Gunung lumpur Lapindo di titik 42 dan 43 di Desa Reno Kenongo, Porong, Sidoarjo, longsor. Akibatnya, 3 kapal keruk yang beroperasi di kolam lumpur terdampar terbawa pergerakan lumpur dan tidak bisa difungsikan.
Kepala Humas Badan Penanggulan Lumpur Sidoarjo Ahmad Zulkarnaen mengatakan, longsor terjadi karena rapuhnya lapisan bawah gunung lumpur di sebelah tenggara pusat semburan lumpur Lapindo. Longsoran gunung lumpur mengakibatkan aliran lumpur sulit dikendalikan.
Badan Penanggulan Lumpur Sidoarjo akan mengantisipasi dengan memperkuat tanggul di titik 42 dan 43. "Dengan adanya longsoran ini, lumpur akan semakin sulit dikendalikan. Apalagi lumpur telah menciptakan alur baru ke arah tenggara," kata Zulkarnaen, Minggu (22/8).
Menurut Zulkarnaen, dibutuhkan waktu dua minggu untuk melakukan seting ulang pipa-pipa pengisap lumpur agar bisa bekerja. Dia memastikan longsornya gunung lumpur tidak akan berpengaruh terhadap jalan raya Porong, karena jaraknya dengan lokasi longsornya gunung lumpur sekitar 1 kilometer. (red)
Kepala Humas Badan Penanggulan Lumpur Sidoarjo Ahmad Zulkarnaen mengatakan, longsor terjadi karena rapuhnya lapisan bawah gunung lumpur di sebelah tenggara pusat semburan lumpur Lapindo. Longsoran gunung lumpur mengakibatkan aliran lumpur sulit dikendalikan.
Badan Penanggulan Lumpur Sidoarjo akan mengantisipasi dengan memperkuat tanggul di titik 42 dan 43. "Dengan adanya longsoran ini, lumpur akan semakin sulit dikendalikan. Apalagi lumpur telah menciptakan alur baru ke arah tenggara," kata Zulkarnaen, Minggu (22/8).
Menurut Zulkarnaen, dibutuhkan waktu dua minggu untuk melakukan seting ulang pipa-pipa pengisap lumpur agar bisa bekerja. Dia memastikan longsornya gunung lumpur tidak akan berpengaruh terhadap jalan raya Porong, karena jaraknya dengan lokasi longsornya gunung lumpur sekitar 1 kilometer. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar